← Jawaban dari "Tolong diubah kedalam bentuk present passive voice 1. Amel uses hand phone to translate English sent..." Jawaban dari "1. He is a singer. What is he doing now? 2. Doctor is a person whose job is to . . .people who are i..." →
Jika kamu mau mencari jawaban atas pertanyaan Malam itu latihan dilakukan harus berjalan ke arah yang berbeda dengan arah rumahku untuk mengantarnya pulang. Selain itu, aku tidak ingin terlihat mengantarnya pulang lagi. Namun Miss Garber kebetulan mendengar pembicaraan kami dan berkata dengan nada tegas, bahwa aku akan menemaninya dengan senang hati.
“Kalian berdua bisa mengobrol tentang pementasan itu,” ujarnya. “Mungkin kalian
bisa melatih bagian-bagian yang masih kaku.”
Tentu saja, yang dimaksud kaku di sini adalah aku. Jadi sekali lagi aku mengantar Jamie pulang, tapi ia pasti tahu bahwa aku sedang tidak ingin berbicara karena aku melangkah sedikit lebih jauh di depannya. Kedua tanganku di dalam saku, bahkan aku tidak menoleh ke belakang untuk melihat apakah ia mengikutiku. Ini berlangsung selama berapa menit pertama, dan aku tidak mengucapkan sepatah kata pun padanya.
“Suasana hatimu sedang tidak baik, ya?” tanya Jamie akhirnya. “Kau bahkan tidak berusaha malam ini.”
“Tidak ada yang luput dari perhatianmu, kan?” sahutku ketus tanpa menoleh ke arahnya.
“Mungkin aku bisa membantu,” usulnya. Nadanya terdengar tulus, yang membuatku jadi semakin kesal.
“Aku tidak yakin,” bentakku.
“Mungkin, kalau kau mau menceritakan padaku apa yang mengganjal ....”
Aku tidak membiarkan Jamie menyelesaikan capannya.
“Dengar,” kataku, seraya berhenti dan berdiri berhadapan dengannya. “Aku menghabiskan waktu untuk menggotong-gotong properti sialan itu. Aku belum makan sejak siang, dan sekarang aku harus berjalan ekstra satu mil hanya untuk memastikan kau sampai di rumah, padahal kita sama-sama tahu bahwa kau sebetulnya tidak memerlukanku untuk mengantar pulang.”
Baru pertama kali itulah aku menaikkan volume suaraku saat berbicara dengannya. Terus terang, rasanya lumayan menyenangkan. Aku sudah memendamnya sekian lama. Jamie tampak sangat terkejut untuk menanggapi kemarahanku, dan aku terus melanjutkan. “Satu-satunya alasanku melakukan ini adalah karena ayahmu, yang bahkan tidak menyukaiku. Semua ini betul-betul konyol. Aku berharap tidak pernah setuju untuk melakukannya.”
“Kau cuma mengatakan semua ini karena kau tegang menghadapi pementasan besok....”
Aku memotong ucapannya dengan gelengan kepalaku. Sekali aku sudah mulai, kadang-kadang sulit bagiku untuk berhenti. Aku hanya mampu menghadapi sikap optimis dan keceriaannya sampai di sini, dan ini bukan hari yang tepat untuk mendesakku makin jauh.
“Kau masih juga belum mengerti, ya?” tanyaku gusar.
“Aku sama sekali tidak merasa tegang menghadapi pementasan. Aku cuma sedang tidak ingin berada di sini. Aku tidak ingin mengantarmu pulang, aku tidak ingin teman-temanku terus membicarakanku, dan aku tidak ingin menghabiskan waktu bersamamu. Kau terus berlagak seakan kita berteman, tapi nyatanya tidak begitu. Kita tidak punya hubungan apa-apa. Aku cuma ingin semua ini segera berakhir dan aku bisa kembali ke kehidupan normalku.”
Jamie tampak sakit hati menerima luapan kemarahanku, dan sejujurnya, aku tidak dapat menyalahkannya. (Kan Kukenang Selalu,Nicholas Spark)
Kerjakanlah perintah soal berikut dengan tepat dan benar di buku tugasmu!
1. Secara keseluruhan, ada berapa tokohkah yang terlibat dalam petikan novel di atas? Sebutkan nama!
2. Jelaskan karakter setiap tokoh dalam petikan novel tersebut yang berkaitan dengan kepribadian dan watak! Sertakan data yang dapat kamu temukan dalam novel tersebut!
3.jelaskan karakter setiap tokoh dalam oetikan novel tersebut yang berkaitan dengan peran , sertakan data yang dapatkamu temukan dalam novel tersebut
4.tunjukan data yang memuat karakter tokoh berdasarkan hasil kesimpulan menyimakmu.
5.tunjukan contoh pengungkapan karakter tokoh yang dapat disimpulkan berdasarkan perilaku tokoh dalam cerita
kamu berada di website yang tepat.
Kami ada 1 jawaban mengenai Malam itu latihan dilakukan harus berjalan ke arah yang berbeda dengan arah rumahku untuk mengantarnya pulang. Selain itu, aku tidak ingin terlihat mengantarnya pulang lagi. Namun Miss Garber kebetulan mendengar pembicaraan kami dan berkata dengan nada tegas, bahwa aku akan menemaninya dengan senang hati.
“Kalian berdua bisa mengobrol tentang pementasan itu,” ujarnya. “Mungkin kalian
bisa melatih bagian-bagian yang masih kaku.”
Tentu saja, yang dimaksud kaku di sini adalah aku. Jadi sekali lagi aku mengantar Jamie pulang, tapi ia pasti tahu bahwa aku sedang tidak ingin berbicara karena aku melangkah sedikit lebih jauh di depannya. Kedua tanganku di dalam saku, bahkan aku tidak menoleh ke belakang untuk melihat apakah ia mengikutiku. Ini berlangsung selama berapa menit pertama, dan aku tidak mengucapkan sepatah kata pun padanya.
“Suasana hatimu sedang tidak baik, ya?” tanya Jamie akhirnya. “Kau bahkan tidak berusaha malam ini.”
“Tidak ada yang luput dari perhatianmu, kan?” sahutku ketus tanpa menoleh ke arahnya.
“Mungkin aku bisa membantu,” usulnya. Nadanya terdengar tulus, yang membuatku jadi semakin kesal.
“Aku tidak yakin,” bentakku.
“Mungkin, kalau kau mau menceritakan padaku apa yang mengganjal ....”
Aku tidak membiarkan Jamie menyelesaikan capannya.
“Dengar,” kataku, seraya berhenti dan berdiri berhadapan dengannya. “Aku menghabiskan waktu untuk menggotong-gotong properti sialan itu. Aku belum makan sejak siang, dan sekarang aku harus berjalan ekstra satu mil hanya untuk memastikan kau sampai di rumah, padahal kita sama-sama tahu bahwa kau sebetulnya tidak memerlukanku untuk mengantar pulang.”
Baru pertama kali itulah aku menaikkan volume suaraku saat berbicara dengannya. Terus terang, rasanya lumayan menyenangkan. Aku sudah memendamnya sekian lama. Jamie tampak sangat terkejut untuk menanggapi kemarahanku, dan aku terus melanjutkan. “Satu-satunya alasanku melakukan ini adalah karena ayahmu, yang bahkan tidak menyukaiku. Semua ini betul-betul konyol. Aku berharap tidak pernah setuju untuk melakukannya.”
“Kau cuma mengatakan semua ini karena kau tegang menghadapi pementasan besok....”
Aku memotong ucapannya dengan gelengan kepalaku. Sekali aku sudah mulai, kadang-kadang sulit bagiku untuk berhenti. Aku hanya mampu menghadapi sikap optimis dan keceriaannya sampai di sini, dan ini bukan hari yang tepat untuk mendesakku makin jauh.
“Kau masih juga belum mengerti, ya?” tanyaku gusar.
“Aku sama sekali tidak merasa tegang menghadapi pementasan. Aku cuma sedang tidak ingin berada di sini. Aku tidak ingin mengantarmu pulang, aku tidak ingin teman-temanku terus membicarakanku, dan aku tidak ingin menghabiskan waktu bersamamu. Kau terus berlagak seakan kita berteman, tapi nyatanya tidak begitu. Kita tidak punya hubungan apa-apa. Aku cuma ingin semua ini segera berakhir dan aku bisa kembali ke kehidupan normalku.”
Jamie tampak sakit hati menerima luapan kemarahanku, dan sejujurnya, aku tidak dapat menyalahkannya. (Kan Kukenang Selalu,Nicholas Spark)
Kerjakanlah perintah soal berikut dengan tepat dan benar di buku tugasmu!
1. Secara keseluruhan, ada berapa tokohkah yang terlibat dalam petikan novel di atas? Sebutkan nama!
2. Jelaskan karakter setiap tokoh dalam petikan novel tersebut yang berkaitan dengan kepribadian dan watak! Sertakan data yang dapat kamu temukan dalam novel tersebut!
3.jelaskan karakter setiap tokoh dalam oetikan novel tersebut yang berkaitan dengan peran , sertakan data yang dapatkamu temukan dalam novel tersebut
4.tunjukan data yang memuat karakter tokoh berdasarkan hasil kesimpulan menyimakmu.
5.tunjukan contoh pengungkapan karakter tokoh yang dapat disimpulkan berdasarkan perilaku tokoh dalam cerita
. Silakan baca jawaban selengkapnya di bawah ini:
