Jawaban dari "tuliskan biografi alexander the great​"

Jawaban dari "tuliskan biografi alexander the great​"

Jika anda lagi melihat jawaban mengenai pertanyaan tuliskan biografi alexander the great​ ente berada di halaman yang benar. Kami punya 2 jawaban mengenai tuliskan biografi alexander the great​. Silakan pelajari jawaban selanjutnya disini:

Jawaban: #1:

Jawaban:

Alexander III dari Makedonia, lebih dikenal sebagai Alexander Agung adalah raja Kekaisaran Makedonia, sebuah negara di daerah timur laut Yunani. Pada usia tiga puluh tahun, dia memimpin sebuah kekaisaran terbesar pada masa sejarah kuno, membentang mulai dari Laut Ionia sampai pegunungan Himalaya.

Penjelasan:

Sumber : Wikipedia

Jawaban: #2:

Jawaban:

Alexander dilahirkan pada tanggal 20 Juni 356 SM di Pella, ibu kota Makedonia, sebagai anak dari Raja Makedonia, Fillipus II, dan istrinya Olympias, seorang Putri dari Epirus.  

Ketika kecil, ia menyaksikan bagaimana ayahnya memperkuat pasukan Makedonia dan memenangkan berbagai pertempuran di wilayah Balkan.

Penjelasan:

Alexander Agung dalam bahasa inggris dikenal sebagai Alexander the Great. Ia adalah seorang penakluk atau pemimpin terbesar yang pernah ada yang berasal Makedonia.

MURID ARISTOTELES

Ketika berumur 13 tahun, Raja Filipus mempekerjakan filsuf Yunani terkenal yaitu Aristoteles, untuk menjadi guru pribadi bagi Alexander.

Dalam tiga tahun, Aristoteles mengajarkan berbagai hal serta mendorong Alexander untuk mencintai ilmu pengetahuan, kedokteran, dan filosofi.

Pada tahun 340 SM, Filipus mengumpulkan sepasukan besar tentara Makedonia dan menyerang Byzantium. Selama penyerangan itu, ia memberikan kekuasaan sementara kepada Alexander yang ketika itu berumur 16 tahun, untuk memimpin Macedonia.

NAIK TAHTA

Raja Phillip II meninggal tahun 336 SM oleh pembunuh gelap pada saat pernikahan putrinya. Alexander pun naik tahta menggantikan ayahnya pada usia 20 tahun. Sesaat setelah kematian Phillip, kota-kota di Yunani yang sebelumnya telah tunduk pada Makedonia seperti Athena dan Thebes memberontak.

Alexander menggagalkan pemberontakan tersebut. Namun, tahun beikutnya terjadi pemberontakan kembali, dia memutuskan untuk bertindak tegas dengan mengahancurkan Thebes dan menjual seluruh penduduknya sebagai budak. Kejadian ini berhasil memadamkan keinginan kota-kota lain untuk memberontak.